Standar kompetensi
:
Memahami sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW
Kompetensi Dasar : Menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW dalam
membangun masyarakat melalui
kegiatan ekonomi dan perdagangan
Meneladani perjuangan Nabi Muuhammad SAW dan para sahabat
di Madinah
Kelas . semester
: VIII / I
A. Nabi
Muhammad SAW Membangun Masyarakat
Salah satu misi Rosulullah diutus di
dunia adalah untuk membangun rakyat yang beradab, langkah awal yang dilakukan
Nabi adalah untuk membangun rakyat yang beradab, langkah awal yang dilakukan
Nabi adalah menanamkan pemahaman keimanan serta menjadikan manusia sebagai
pribadi yang bebas dalam mengoptimalkan potensi dirinya, kebebasan merupakan
unsure kehidupan yang paling mendasar yang dipergunakan sebagai syarat untuk
mencapai keseimbangan hidup. Nilai-nilai manusia inilah yang menyebabkan ajaran
Nabi Muhammad berlaku hingga akhir zaman.
Salah satu
sifat manusia adalah pemenuhan kehidupan masyarakat melalui kegiatan
perekonomian dan perdagangan, sehingga pada waktu itu untuk mengatasi masalah,
muncul aturan-aturan yang bersumber dari al-qur’an dan hadits problem solving
masalah-masalah yang ada. Karena itulah masalah ekonomi dan perdagangan
sangatlah penting pada masa itu.
1. Melalui kegiatan Perekonomian
Masalah
ekonomi rakyat menjadi perhatian Rosulullah karena masalah itu merupakan pilar
penyangga keimanan yang harus diperhatikan. Hal itu terbukti adanya sebuah
hadist yang artinya : “ Kemiskinan membaca kepada kekafiran “ (H.R.
Muslim)
Oleh sebab itu, memberantas kemiskinan merupakan bagian dari kebijakan
Rosulullah SAW. Pada masa pemerintahan Rosulullah, perkenbangn ekonomi belum
begitu besar, karena sumber-sumber yang ada pada masa itu belum begitu banyak
sehingga sampai pada tahun keempat hijriah, pendapatan dan sumber daya Negara
masih sangat kecil. Kekayaan pertama pada waktu itu dating dari bani Nazir,
suatu suku yang tinggal dipinggiran kota Madinah, kelompok ini masuk dalam
Pakta Madinah tetapi mereka melanggar perjanjian bahkan berusaha membunuh
Rosulullah SAW. Nabi meminta mereka untuk meninggalkan kota dengan membawa
barang-barang sebanyak daya angkutan onta, kecuali baju-baju besi, semua
kekayaan milik bani Nazir yang di tinggalkan menjadi milik kaum muslim, sedang
Rosulullah membagikan tnahnya kepada kaum Muhajirin dan Ansar. Pendapat utama
pada masa Rosulullah sebagi berikut :
a. Pendapatan
Primer
Pendapatan
utama pada masa Rosulullah adalah zakat. Zakat merupakan kewajiban yang harus
dikeluarkan bagi umat islam yang telah memenuhi syart-syaratnya, yang
pengetahuannya telah diatur dalm surat At-Taubah ayat 60. “Sesungguhnya zakat itu hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakan hatinya
(mualaf), untuk (kemerdakaan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) yang berhutang,
untuk jalan Allah, dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
kewajiban dari Allah. Allah Maha mengetahui, maha Bijaksana.” (Q.S. At.
Taubah : 60 )
b. Pendapatan
Sekunder
Pendapatan pendukung masa Rosulullah
adalah uang tebusan para tawanan perang, harta karun, temuan pada periode
sebelum islam, harta kaum muslimin yang meninggalkan negerinya, wakaf hata
benda yang diindikasikankepada umat islam, pendapatnya didepositkan di baitul
mal. Nawaib, yaitu pajak yang dibebankan kepada kaum muslim yang kaya raya,
zakat fitrah, sedekah, senda/dam bago jama’ah haji yang melakukan kesalahan
pada muslimin yang melaksanakan ibadah haji. Itulah usaha Rosululllah dalam
mengembangkan perekonomian umat isalm yang tumbuh berkembang hingga saat ini.
Adapaun
kebajikan Rosulullah dalam mengangkat harkat dan martabat kaum muslim dua hal,
yaitu sebagi berikut :
1) Mendorong
masyarakat memulai aktivitas ekonomi baik dalam kelompok sendiri atau sendiri
atau kerjasama dengan kelompok lain tanpa dibiayai oleh baitul mal.
2) Kebijakan dan aksi yang dilakukan Rosulullah dengan
mengeluarkan dana dari baitul mal.
Sumber
pemasukan baitul mal adalah khums (bagian dari harta rampasan perang), zakat
pajak, sedekah, kfarat/denda yang dikenakan kepada kaum muslimin yang melakukan
pelanggaran ketika ibadah haji sedang mengeluarkan baitul mal adalah untuk
aksi-aksi social yang menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyat, seperti
penyebaran islam, gerakan pendidikan dan kebudayaan, pengembangan armada dan
keamanan, serta penyediaan layanan sosial.
2. Melalui Kegiatan Perdagangan
Islam
adalah agama yang menggalakan perniagaan atau bisnis, oleh karena itu islam
sangat suka terhadap orang yang selalu berusaha, bekerja untuk mencari bekal
demi masa depannya Nabi SAW adalah seorang saudara yang ulung dan jujur,
sehingga beliau dijuluki al amin. Yang berarti jujur/benar, Rosulullah
menegaskan bahwa kedudukan perniagaan adalah merupakan suatu kedudukan yang
tinggi, sebagimana sabdanya “sesungguhnya
suber rizki adalah melalui perniagaan” (H.R. at-Tirmizi).
Walaupun demikian dalam berniaga
hendaklah tetap berasaskan kepada prinsip-prinsip islam.
a. Rosul telah melarang orang yang melakukan jual beli
dengan bersumpah, sabda Nabi SAW :
Artinya : “ Sumpah itu melariskan barang dagangan, akan tetapi dapat
menghilangkan barakah”.
b. Memberi kemudahan dan peminjaman
kepada yang menbutuhkan, sabda Rosulullah SAW,maka ytang memberi tangguh kepada
yang susah, maupun dihilangkan utang tersebut maka akan menenagkannya dihari
kiamat dibawah baying-bayang arsy-Nya.
c. Melarang melakukan ikhtikar, artinya memonopoli
barang-barang yang diperlukan dan menyimpannya untuk menunggu harga yang lebih
besar demi mengaik keuntungan yang banyak apabila dijual.
d. Menghindari
unsure-unsur riba, Rosulullah SAW melarang perbuatan riba, karena itu akan
merugikan kepada masyarakat dan merupakan perbuatan dosa. Nabi SAW menilai riba
termasuk kedalam “tujuh mubogat” yaitu membinasakan perorangan atau masyarakat,
dunia dan akhirat, nabi melaknat pemakan dan pemberi riba, penulis dan dua
orang saksinya dengan berkata, “ mereka semuanya sama” dalam berbuat dosa.
Meskipun berbeda tingkatan dosanya.
e.
Pedagang harus jujur dan berkjata benar, Rosulullah telah mengisyaratkan
bahwa orang yang jujur akan dibangkitkan dihari kiamat bersama Nabi,
orang-orang yang benar, [ara syuaha, dan orang-orang saleh. Sebaliknya,
Rosulullah SAW mengingatkan bahwa pedagang yang tidak jujur dikategorikan orang
yang zalim, di akhirat akan mendapatkan siksa yang pedih.
f.
Bersifat kasih saying dan pemurah dalam jual beli, islam mewajibkan
mengasih sayangi manusia dan seorang pedagang janganlah perhatian utamanaya dan
tujuan usahanya untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Islam ingin
menunjukan dibawah naungan norma pasar, manusia yang besar menghormati yang
kecil, yang kuat membantu yang lemah, yang bodoh belajar dari yang pintar dan
manusia menentang kezaliman. Rosulullah SAW telah menyeru supaya para pedagang
menghapus dosa-dosa mereka yang banyak bersumpah dipasar dengan cara memberi
hadiah kepada pelanggan mereka.
g.
Menjauhi sifat garar, artinya menjual sesuatu yang tidak tentu dan tidak
jelas, misalnya menjual burung yang masih diangkasa, buah semasa masih
berputik, semuanya ini adalah menjual sesuatu yang belum jelas dan hukumnya
haram.
Nabi adalah satu figure dalam berdagang dan mealkukan
kegiatan perekonomian, apabila cara yang demikian kita terapkan maka tidak ada
seoarng pun yang kita rugikan dan tidak mengenal kata moneter, contoh : pada
masa kredit tidak memiliki peran dalam menciptakan uang, uang dipertukarkan
dengan sesuatu yang benar-benar menciptakan nilai tambah buat perekonomian dan
dalam kerangka yang islami. Transaksi lain seperti judi, riba, monopoli, jual
beli superficial promissory note dilarang dalam islam, sehingga pada masa itu
perekonomian sangat stabil dan sangat menguntungkan.
B. Meneladani Perjuangan Nabi dan
Sahabat di Madinah
Didalam Al-qur’an dinyatakan bahwa Rosulullah SAW itu adalah teladan yang
baik. Salah satu dari sekian banyak hal yang harus kita teladani dari beliau
dan para sahabatnya adalah dari sisi perjuangannya menyebabkan dan menegakkan
nilai-nilai islam. Semua inimenjadi amat penting dalam upaya mencapai sukses
dalam mencapai kejayaan umat sebagaimana yang diraih oleh Rosul dan para
sahabatnya, untuk Berjaya, maka perlulah kita mencontoh orang-orang yang telah
terbukti kejayaanny. Dan tidak ada kejayaan yang lebih besar yang diraih
melainkan kejayaan yang telah ditunjukan oleh Rosulullah SAW.
Dalam mencontoh perjuangan Rosululah SAW. Sekurang-kurangnya ada enam
factor yang harus kita kenang dan kita teladani dari perjuangan yang
dilaksanakan oleh rosulullah SAW atau dengan para sahabatnya demi mencapai
kejayaan di dunia dan akhirat.
1. Perancangan yaqng matang
Perjuangan
yang dilakukan oleh Rosulullah Saw menghadapi berbagai rintangan dna kesulitan,
walaupun perjuangan Rosulullah SAW kalau mendapat kesulitan akan memperolah pertolongan
Allah SWT. Tetapi Nabi tidak begitu saja tapi beliau membuat perancangan yang
matang agar halangan atau rintangan dapat dihapuskan. Seperti ketika perjalanan
hijriah. Ia menugaskan Ali bin Abi Thalib untu tidur ditempat tidue Nabi, untuk
memperdayakan orang-orang kafir yang akan membunuhnya, dalam perjalanan Nabi
singgah di gua Tsur dengan maksud menyulitkan pencarian yang dilakukan oleh
orang kafir tersebut.
Dari
perbuatan Rosul itu memberi isyarat kepada kita supaya perjuangan yang kita
lakukan hendaknya didasarkan pada perncangan yang matang dengan maksud
perjuangan yang kita lakukan dapat kita lalui dengan mudah dan jelas, serta
rintangan dapat dihindarkan seminimal mungkin.
2. Kerjasama yang baik
Kerjasama
yang baik dilakukan oleh sahabt muhajirin dan ansar, mereka dengan peirntah
rosulullah bah membahu dalam memperjuangkan tegaknya ajaran Allah. Sahabat
muhajirin dating kemadinah denagan tidak membawa apa-apa. Dengan akeadaan
demikian sahabt ansar mmeberikan pertolongan keada sahabat muhajirin mengenai
apa yang mereka butuhkan, bahkan mungkin sesuatu yang paling dicintai.
Kerjasam
itu menjadi isyarat kepada kita bahwa perjuangan menegakan nilai-nilai islam
dimuka bumi in tidak mungkin dilakukan deoarng diri. Sehebat apapun kualitas
orang itu perjuangan tidak akan lancer jika tidak didukung para sahabat dan
masyarakat. Kerjasama yang dianjurkan Rosululah adalah sebagaimana suatu
bangunan yang saling melengkapi.
Firman Allah SWT :
“ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperan dijalan-Nya dalam
barisan yang seakan-akan meereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh”.
(Q.S. as-shaff ; 4)
3. Keihklasan yang tulus
Keihlasan
sangat diperlukan dalam perjuangan, karena keikhlasan akan memberikan daya
dorong dalam kesungguhan dalam berperang. Segala ujian,
musibah dan kesukaran dalam berjuang dapat dihadpai dengan sabar dan
rela,sehinga nikmat yang diperoleh akan selalu disyukuri, andai kiat berjuang
hanya untuk mendapatkan perempuan maka perempuanlah yang diperoleh, jika kita
berjuang agar orang lain mengangungkan kita dan mendapat gelar yang tinggi maka
gelar itulah yang didapat.
4. Pengorbanan yang besar
Dalam
berjuang Nabi dan para sahabatnya tidak hanya menaruhkan pikiran dan tenaga,
tetapi juga harta yang merka punya sebagaimana yang dilakukan Isman bin A ffan,
Abu Bakar As Sidiq, memereka menaruhkan seluruh kekayaanya untuk perjuangan
islam. Bahkan tidak cuma itu, nyawa mereka pun menjadi taruhannya.
Allah berfirman :
“ Sesunguhnya Allah telah membeli
dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka denga memberikan surga untuk
mereka.” (Q.S. at-taubah : 111)
5. Menjalin Persaudaraan
Nilai
persaudaraan ini ditunjukan oleh kaum muhajirin dan Anshar. Perjuangan menjaga
hati kawan yang melakukan kemungkaran
dan maksiat, tetapi ukuwah adalah berusaha membantu sahabatnya untuk
menguatkan keimanan, agar mereka menjalankan perinath-perintah Allah dan
menjauhi apa yang dialrang. Persaudaraan ini dikukuhkan oleh Rosul dengan
dibangunnya sebuah mesjid yang kemudian diberi nama Nabawi, sebagai pusat
pembinaan umat dan persaudaraan kaum muslimin.
Dalam
hal ini Rosul mengisyaratkan perjuangan yang berat menegakan ajaran islam
haruslah didukung dengan ukhuwah antar kaum muslimin, tanpa ukhuwah kaum
muslimin tidak berdaya dan mudah dipermainkan orang-orang kafir. Tanpa ukhuwah
maka umat islam akan kendor dan mundur dan mudah diterjang berbagau kerisis,
baik harta, moral, maupun aklak.
6. Bangga
Sebagai Muslim
Persaudaraan yang sedemikian kuat
dan kokoh serta pembangunan kota madinah yang berhasil dilakukan oleh
Rosulullah SAW dan para sahabatnya membuat kaum muslimin semakin memiliki
kebanggaan sebagi muslim, kebanggaan semacam ini menjadi modal yang sangat kuat
dalm perjuangan berikutnya.
Hal ini
mengisyaratkan kepada kita bahwa kebanggaan sebagi muslim itu sangat diperlukan
agar seoarng muslim dapat dan bersedia menghadapi berbagai persoalan sebagi
muslim. Oleh karenanya, Allah juga mengisyaratkan agar tidak berputus asa
sebagi muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar