Allah عزوجل sangat
sayang dan memperhatikan kepentingan hamba-hamba-Nya. Bukti hal ini dapat
diketahui seorang muslim yang bersyukur dalam banyak hal dan kenikmatan yang
dianugerahkan-Nya, yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun tidak,
yang disadari maupun yang tidak disadari. Dan semua nikmat tersebut tidak akan
dapat dihitung. Namun sebagai salah satu bukti penguat yang dapat dirasakan dan
diperhatikan adalah dalam masalah pakaian.
Sebagian orang, bahkan kaum
muslimin banyak yang tidak memperhatikan masalah ini sehingga terkadang pakaian
yang dikenakannya dijadikan ajang pelampiasan nafsu, yang akhirnya menyalahi
garis fitroh berpakaian. Secara tegas dalam ayat-ayat Al-Qur'an yang mulia,
Alloh subhanahu
wa ta'alamenjadikan pakaian
sebagai minnah (anugerah)dan nikmat-Nya. Bahkan Alloh pun telah mewajibkan dan
memerintahkan secara khusus pada kondisi-kondisi tertentu dan untuk
tujuan-tujuan tertentu pula, yang pada intinya adalah untuk kebaikan dan
maslahat hamba-Nya itu sendiri.
Allah عزوجل berfirman:
"Hai anak Adam, Sesungguhnya
kami Telah menurunkan kepada kalian Pakaian untuk menutup aurat kalian dan
Pakaian indah untuk perhiasan. dan Pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang
demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Alloh, Mudah-mudahan
mereka selalu ingat". (QS. Al A'raaf [7]: 26)
Tafsir ayat diatas:
" Allah عزوجل memberikan kegembiraan
kepada bani Adam dengan mengnugerahkan pakaian sebagai kebutuhan sandang yang
fital maupun pakaian keindahan seperti masalah makanan, minuman dan
kebutuhan-kebutuhan lainnya. Dan Alloh pun menjelaskan penganugerahan
nikmat-Nya tersebut bukan sebagai sarana pelengkap semata-mata, bahkan ada
tujuan lain yang lebih besar yaitu sebagai media untuk menunjang ibadah dan
keta'atan. Oleh karena itu, pakaian yang paling baik adalah pakaian taqwa yang
berupa kebaikan hati dan jiwa". (lihat
Taisir Karimir Rohman: 248)
Allah عزوجل berfirman:
"Hai anak Adam, pakailah
pakaian kalian yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan". (QS. Al A'raaf [7]: 31)
Tafsir ayat diatas:
"Setelah Allah عزوجل menganugerahkan
pakaian untuk menutup aurat dan pakaian indah untuk perhiasan, maka Alloh pun
memerintahkan bani Adam untuk menutup aurat mereka disaat sholat, baik sholat
wajib maupun sholat sunnah. Menutup aurat dengan pakaian berarti menghiasi
badan tersebut sebagaimana jika aurat terbuka (bahkan dipajang) yang merupakan
tindak pelecehan dan keburukan. Dari ayat diatas dapat diambil hukum lainya
seperti:
1) Perintah menutup aurat di saat sholat.
2) Perintah memperbagus pakaian sholat (bersih dan rapi).
3) Perintah menjaga kebersihan pakaian dari kotoran dan
Najis. (lihat Taisir Karimir Rohman:
249)
"Dan dia jadikan bagi kalian
Pakaian yang memelihara kalian dari panas dan Pakaian (baju besi) yang
memelihara kalian dalam peperangan. Demikianlah Alloh menyempurnakan nikmat-Nya
atas kalian, agar kalian berserah diri (kepada-Nya)". (QS. An Nahl [16]: 81)
Tafsir ayat diatas:
"(Ayat ini dan 3 ayat sebelumnya) menjelaskan
nikmat-nikmat Alloh subhanahu
wa ta'ala yang banyak dan sebagai
kesempurnaannya adalah dengan menambahkan nikmat-nikmat tersebut hingga batasan
yang tidak dapat ditakar maupun dihitung". (lihat Taisir Karimir
Rohman: 249)
Disamping itu Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam juga telah memberikan tuntunan mengenai pakaian dan
penggunaannya dalam sabdanya:
"كُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَ
تَصَدَّقُوْا وَالْبَسُوْا مِنْ غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيْلَةٍ"
"Makan, minum, berpakaian dan
bersedekahlah kalian namun jangan berlebih-lebihan dan sombong". (lihat Shohih Sunan An-Nasai:
2399)
Dari dalil-dalil diatas, karena berpakaian bukan hanya
sekedar alat pembungkus tubuh bahkan erat kaitannya dengan perintah ibadah, maka
hendaknya seorang muslim senantiasa memperhatikan adab-adabnya, sebagaimana
Rosululloh sholallohu
alaihi wa sallam telah menjelaskan jenis-jenis
pakaian yang di perbolehkan, di larang, di sunnahkan maupun yang dibenci.
Diantara adab-adab berpakaian adalah:
A. Adab Sebelum Berpakaian.
1.Bagi laki-laki di
larang memakai sutra dan emas secara mutlak, namun kedua hal tersebut
dihalalkan bagi perempuan.
"لَا
تَلْبَسُوْا الحَرِيْرَ، فَإِنَّهُ مَنْ لَبِسَهُ فِيْ الدُّنْيَا لَمْ يَلْبَسْهُ
فِيْ الآخِرَةِ"
"Janganlah memakai sutra,
karena siapa saja yang memakainya didunia, maka diakhirat dia tidak akan
memakai-nya lagi". (HR.
Bukhori: 5834 dan Muslim: 2069)
2.Lebih utama
memakai pakaian yang berwarna putih,
meskipun warna yang lainnya diperbolehkan.
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"إِلْبَسُوْا
البَيَاضَ فَإِنَّهَا أَطْهَرُ وَ أَطْيَبُ، وَكَفِّنُوْا فِيْهَا
مَوْتَاكُمْ"
"Pakailah pakaian putih, karena
dia lebih suci dan lebih bagus. Dan kafanilah mayit kalian dengan kain putih
tersebut". (HR. Ahmad: 20239 dan
Tirmidzi: 2819, ia berkata: ini hadits hasan shohih)
3.Tidak meniru pakaian orang-orang musyrik, kafir dan golongan
yang terlarang untuk diikutinya.
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ"
"Barangsiapa yang meniru-niru
(perbuatan) suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka". (lihat Shohih Abi Daud: 3401)
Masalah berpakaian termasuk dalam cakupan hadits diatas.
4.Tidak boleh memakai pakaian lawan
jenis seperti laki-laki memakai pakaian wanita atau sebaliknya.
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"لَعَنَ
رَسُوْلُ اللهِ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لُبْسَةَ المَرْأَةِ وَ المَرْأَةَ تَلْبَسُ
لُبْسَةَ الرَّجُلِ"
"Alloh melaknat laki-laki yang
memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki". (HR. Adu Duad: 4/157, An-Nasa'i: 371)
5. Memulai memakai pakaian dari kanan.
Aisyah rodhiallohu anha berkata:
"كَانَ
رَسُوْلُ اللهِ يُحِبُُّ التَّيَمُّنَ فِيْ شَأْنِهِ كُلِّهِ فِيْ نَعْلَيْهِ وَ
تَرَجُّلِهِ وَ طَهُوْرِهِ"
"Rosululloh sholallohu alaihi
wa sallam menyenangi memakai sesuatu dari bagian kanan dalam setiap perbuatan,
baik dalam bersandal, berjalan maupun bersuci". (HR. Muslim: 67 atau 268)
6.Tidak memanjangkan pakaian, baju, mantel
dan lainnya melebihi mata kaki, walaupun tidak berniat sombong.
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"مَا
أَسْفَلَ مِنَ الكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِيْ النَّارِ"
"(Kain) yang melebihi mata kaki
tempatnya dineraka". (HR. Bukhori: 5787)
"لَا يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ
إِزَارَهُ بَطَرًا"
"Alloh tidak akan melihat orang
yang memanjangkan bagian (melebihi mata kaki) karena sombong". (HR.
Bukhori: 5788 dan Muslim: 48, 2087)
Sedangkan bagi wanita muslimah diperintahkan untuk
memanjangkan pakaian hingga menutup kedua kakinya dan mengulurkan jilbab
(kerudungnya) hingga menutupi kepala, tengkuk, leher, dan dadanya.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Hai nabi, Katakanlah kepada
isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".
yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka
tidak di ganggu. dan Alloh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS.
Al Ahzab [33]: 59)
"Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka". (QS.
An Nuur [24]: 31)
Dalam riwayat aisyah dan Ummu Salamah, dijelaskan bahwa kaum
muslimah ketika turun perintah hijab, maka mereka merobek selendang tebalnya
seperti kerudung dan senantiasa memakainya ketika keluar rumah. (HR. Bukhori: 4758)
7. Berdo'a
disaat berpakaian:
"الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ
هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ"
"Segala puji bagi Alloh yang
menganugerahkan pakaian ini kepadaku sebagai rizeki-Nya, tanpa daya dan
kekuatan dariku". (lihat
Irwaul Gholil: 7/47)
Adab Di Saat Berpakaian.
1.Mendo'akan teman (muslim) yang mengenakan pakaian baru dengan do'a:
"إِلْبَسْ
جَدِيْدًا وَ عِشْ حَمِيْدًا وَ مِتْ شَهِيْدًا"
"Berpakaianlah yang baru,
hiduplah dengan terpuji dan matilah sebagai syahid". (lihat Shohih Ibnu Majah: 2/275)
2.Senantiasa menjaga kerapian dan kebersihan pakaian terutama
dari najis dan kotoran-kotoran lainnya.
Adab Setelah Berpakaian.
1.Meletakkan pakaian pada tempatnya dengan rapi sambil
membaca do'a:
"بِسْمِ
اللهِ"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar