AKHLAK
KEPADA ALLAH SWT
1 PENGERTIAN AKHLAK
KEPADA ALLAH SWT
Akhlak kepada Allah dapat diartikan
sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Dan sebagai titik tolak akhlak kepada Allah
adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki
sifat-sifat terpuji; demikian agung sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun
tidak akan mampu menjangkaunya .
2 ALASAN BERAKHLAK KEPADA ALLAH SWT
Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu beakhlak kepada
Allah:
-Pertama,
karena Allah-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari
air yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini
sebagai mana di firmankan oleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai
berikut :
فلينظرالانسان مم خلق(٥) خلق من ماء دافق(٦) يخرج من بين الصلب والترائب(٧)
(الطار ق : 0-٧)
Artinya :
فلينظرالانسان مم خلق(٥) خلق من ماء دافق(٦) يخرج من بين الصلب والترائب(٧)
(الطار ق : 0-٧)
Artinya :
(5) "Maka
hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?,
(6). Dia tercipta
dari air yang terpancar,
(7). yang
terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7)
-Kedua, karena
Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa pendengaran,
penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh
dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat, an-Nahl ayat, 78.
والله اخرجكم من بطون امها تكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والا بصار والا فئدة لعلكم تشكرون ( النحل : ٧٨)
Artinya:
والله اخرجكم من بطون امها تكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والا بصار والا فئدة لعلكم تشكرون ( النحل : ٧٨)
Artinya:
"Dan Allah
telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu
bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)
-Ketiga, karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah ayat 12-13.
الله الذي سخرلكم البحر لتجري الفلك فيه بامره ولتبتغوا من فضله ولعلكم تشكرون (١٢)
و سخرلكم ما في السموات وما في الارض جميعا منه ان في ذلك لايت لقوم يتفكرون
(الجا ثية: ١٢-١٣)
Artinya:
-Ketiga, karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat al-Jatsiyah ayat 12-13.
الله الذي سخرلكم البحر لتجري الفلك فيه بامره ولتبتغوا من فضله ولعلكم تشكرون (١٢)
و سخرلكم ما في السموات وما في الارض جميعا منه ان في ذلك لايت لقوم يتفكرون
(الجا ثية: ١٢-١٣)
Artinya:
(12)
"Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat
berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya
dan mudah-mudahan kamu bersyukur.
(13), "Dan
Dia menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir.(Q.S al-Jatsiyah
:12-13 ).
-Keempat,
Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan
dan lautan. Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70.
ولقد كرمنا بني ادم وحملنهم في البر والبحر ورزقنهم من طيبت وفضلنهم على كثيرممن خلقنا تفضيلا (الاسراء٧٠)
Artinya:
ولقد كرمنا بني ادم وحملنهم في البر والبحر ورزقنهم من طيبت وفضلنهم على كثيرممن خلقنا تفضيلا (الاسراء٧٠)
Artinya:
"Dan
sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari
daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).
3 MACAM-MACAM AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
DAN PELAKSANAANNYA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
a. Cinta
dan ridha kepada Allah SWT.
Cinta adalah kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang
menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada yang dicintainya dengan penuh
semangat dan kasih saying. Bagi seorang mukmin sejati cinta pertama dan utama
adalah cinta kepada Allah swt. Allah lebih dicintai dari segalanya.
Ridha adalah menerima dengan sepenuh hati tanpa penolakan sedikitpun segala
sesuatu yang dating dari Allah swt, baik berupa perintah, larangan, ataupun
petunjuk-petunjuk-Nya dengan senang hati.
Dengan cinta kita mendapatkan ridhaNya dan dengan bersikap ridha terhadap
apa yang Allah swt berikan/tentukan kita mengharapkan cintaNya.
b.
Berbaik sangka kepada Allah SWT.
c. Rela terhadap kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.
d. Bersyukur atas nikmat Allah SWT.
e. Bertawakal/ berserah diri kepada Allah SWT.
f.
Senantiasa mengingat Allah SWT.
g.
Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.
h.
Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.
i. Taubat
kepada Allah swt
Salah satu perilaku atau tindakan yang
mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Taubat secara bahasa berarti
kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah meninggalkan sifat dan kelakuan
yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta
berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata lain,taubat
mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan
benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.
Pengertian
taubat menurut para ahli:
# Menurut Ibnu
Katsir
Taubat adalah
Tobat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang
pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang
sama pada masa mendatang.
# Menurut
A.Jurjani
Tobat adalah
kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan
dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan.
# Menurut Hamka
Tobat adalah
kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang sangat sesat dan tidak
tentu ujungnya.
j. Beribadah kepada
Allah
Yaitu melaksanakan perintah Allah untuk
menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan
ketundukkan terhadap perintah Allah.
k. Berzikir kepada Allah
k. Berzikir kepada Allah
Yaitu mengingat Allah dalam berbagai
situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir
kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
l.Berdo’a kepada Allah
Yaitu memohon apa saja kepada Allah.
Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan
ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala
sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu
menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdo’a merupakan
dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup
setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang tidak menerima
keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang
sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
m.Tawakal kepada Allah
m.Tawakal kepada Allah
Yaitu berserah diri sepenuhnya kepada
Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
n.Tawaduk kepada Allah
n.Tawaduk kepada Allah
Yaitu rendah hati di hadapan Allah.
Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh
karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau
memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
m. Taqwa kepada Allah swt
Taqwa,
yaitu memelihara diri dari siksaan Allah swt dengan cara melaksanakan
perintah-perintah Allah swt dan menjauhi larangan-laranganNya dalam keadaan
sepi maupun ramai. Sedangkan menurut Afif A. Tabarah taqwa adalah memelihara
diri dari segala sesuatu yang dapat mengandung murka Allah swt dan mendatangkan
mudharat bagi dirinya dan orang lain.
Allah
swt memerintahkan kepada orang yang beriman agar bertaqwa kepada Allah swt
secara maksimal dengan mengerahkan semua potensi hingga finis kehidupan. Dan
apabila kita mampu memaksimalkan taqwa maka hal tersebut akan menentukan
derajad kemulyaan kita disisi Allah swt.
Akhlak
Terhadap Allah, Manusia & Lingkungan
A. Akhlak Terhadap
Allah
- Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.
- Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
- Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdo’a merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
- Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
- Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
B. Akhlak Terhadap
Manusia
- Husnuzan. Berasal dari lafal husnun ( baik ) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap seseorang. Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada Allah dan Rasul-Nya antara lain: Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua perintah Allah dan Rasul-Nya Adalah untuk kebaikan manusia. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk. Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.
- Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur. Allah berfirman , Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya, dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. Al Isra/17:24) Ayat di atas menjelaskan perintah tawaduk kepada kedua orang tua.
- Tasamu artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama manusia. Allah berfirman, ”Untukmu agamamu, dan untukku agamaku (Q.S. Alkafirun/109: 6). Ayat tersebut menjelaskan bahwa masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran agama yang diyakini.
- Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia. Allah berfirman, ”...dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...”(Q.S. Al Maidah :2)
C. Akhlak Terhadap
Lingkungan Hidup
- Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tidak bernyawa.Pada dasarnya akhlak yang diajarkan al-Qur'an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaanya.
- Dalam pandangan Islam, seseorang tidak
dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum
mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk
untuk mencapai tujuan penciptaannya.
Ini berarti manusia dituntut mampu menghormati proses yang sedang berjalan, dan terhadap proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertangung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia itu sendiri. - Binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa semuanya di ciptakan oleh Allah SWT, dan menjadi milik-Nya, serta kesemuanya memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk menyadari bahwa semunya adalah "umat" Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan baik.
D. Dalil-dalil
Akhlak Terhadap Allah, Manusia, dan Lingkungan Hidup
“Dan janganlah
sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan
(jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”(Q.S. Al Baqarah :188).
“(Ingatlah) ketika
Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah". (Q.S. Shaad: 7 1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar